Qira ah sab ah pdf




















Kalau dicermati, kajian terhadap Bible memang penuh persoalan karena tidak ada dasar periwayatan yang bersambung ke sumber paling awal, dan data yang digunakan merupakan data-data sejarah yang jauh muncul setelah wafatnya Jesus. Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Situs Web. Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Remember Me. Reading Time: 6 mins read. Menanggapi Kritik Tanpa Dendam. Ketika itu, Usman mengirimkan mushaf ke pelosok negeri yang dikuasai Islam dengan menyertakan orang yang sesuai qiraatnya dengan mushaf-mushaf tersebut.

Qiraat ini berbeda satu dengan lainnya karena mereka mengambilnya dari sahabat yang berbeda pula. Perbedaan ini berlanjut pada tingkat tabiin di setiap daerah penyebaran.

Demikian seterusnya sampai munculnya i mam qurra'. Begitu banyaknya jenis qiraat sehingga seorang imam, Abu Ubaid al-Qasim ibn Salam , tergerak untuk menjadi orang pertama yang mengumpulkan berbagai qiraat dan menyusunnya dalam satu kitab. Menyusul kemudian ulama lainnya menyusun berbagai kitab qiraat dengan masing-masing metode penulisan dan kategorisasinya. Demi kemudahan mengenali qiraat yang banyak itu, pengelompokan dan pembagian jenisnya adalah cara yang sering digunakan.

Dari segi jumlah, ada tiga macam qiraat yang terkenal, yaitu qiraat sab'ah, 'asyrah, dan syadzah. Sedangkan, Ibn al-Jazari membaginya dari segi kaidah hadis dan kekuatan sanadnya. Namun demikian, kedua pembagian ini saling terkait satu dengan lainnya. Jenis qiraat yang muncul pertama kali adalah qiraat sab'ah.

Qiraat ini telah akrab di dunia akademis sejak abad ke-2 H. Namun, pada masa itu, qiraat sab'ah ini belum dikenal secara luas di kalangan umat Islam.

Yang membuat tidak atau belum memasyarakatnya qiraat tersebut adalah karena kecenderungan ulama-ulama saat itu hanya memasyarakatkan satu jenis qiraat dengan mengabaikan qiraat yang lain, baik yang tidak benar maupun dianggap benar.

Oleh banyak pihak, kitab ini menuai kecaman sebab dianggap mengakibatkan kerancuan pemahaman orang banyak terhadap pengertian ' tujuh kata ' yang dengannya Alquran diturunkan. Ketika itu, Ibnu Mujahid menghimpun qiraat-qiraat mereka. Ia menandakan nama Ya'qub untuk digantikan posisinya dengan al-Kisai dari Kufah. Pergantian ini memberi kesan bahwa ia menganggap cukup Abu Amr yang mewakili Bashrah.

Sehingga, untuk Kufah, ia menetapkan tiga nama, yaitu Hamzah, Ashim , dan al-Kisai. Meskipun di luar tujuh imam di atas masih banyak nama lainnya, kemasyhuran tujuh imam tersebut semakin luas setelah Ibnu Mujahid secara khusus membukukan qiraat-qiraat mereka.

Republika Online. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Unknown 18 Juli Wasiun mika 18 Juli Wasiun mika 30 September Ibnu Habib az-Zayyat atau dikenal dengan Hamzah, wafat pada tahun H. Al-Hasab al-Bashri, wafat pada tahun H. Muhammad bin Abdurrahman yang dikenal dengan nama Ibnu Mahishan, yang wafat pada tahun 23 H. Yahya bin al-Mubarak al-Yazidi al-nahwi al-Baghdadi.

Maka senantiasa aku minta kepada Jibril agar dia menambahkannya lagi, Jibrilpun berkehendak menambahkan kepadaku sampai berakhir kepada tujuh huruf.

Selanjutnya tujuh huruf yang ada di dalam Alquran, menurut seorang muhaqqiq yang dimaksud dengan tujuh huruf adalah tujuh bahasa dari tujuh bangsa yang bukan bangsa Arab. Pendapat ini dapat diperkuat dengan adanya kalimat-kalimat dari bahasa asing, seperti dari bahasa Yunani, Persia, dan lain-lain misalnya:. Contoh di dalam Q. Tegasnya Alquran pada mulanya diturunkan menurut bahasa Quraisy, namun kemudian dibenarkan kepada setiap rumpun bahasa untuk membacanya sesuai dengan bahasanya.

Akan tetapi setelah terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam sendiri tentang bacaan-bacaan tersebut, maka Khalifah Utsman bin Affan mempersatukan kembali bacaan dalam satu mushab dengan menggunakan bahasa asalnya.

Kesimpulan 1. Disamping itu para sahabat menyebar ke berbagai daerah untuk menyebarkan agama Islam dengan mengajarkan Alquran berdasarkan dialek dan bahasa yang dimengerti. I; Bandung: Pustaka Setia, I; Semarang: Dina Utama, Mardan, Dr. I; Jakarta: Pustaka Mapan, Catatan Kaki. I; Bandung: Pustaka Setia, , h.



0コメント

  • 1000 / 1000